Yer 31:3

Yer 31:3
"I've never quit loving you and never will. Expect love, love, and more love! (The Message)

I have loved you with an everlasting love...

Jumat, 23 Desember 2011

Natal 2011

Dua hari lagi natal tiba dan besok pagi kami berencana berangkat ke Bandung. Kami membicarakan tentang buah tangan apa yang akan kami bawa nanti. Apa kue tart, buah atau yang lain.

Sekarang aku baru ingat kalau aku sendiri belum benar-benar memikirkan buah tangan apa yang akan aku berikan pada Yesus di hari kelahiran-Nya. Dari kemarin justru aku terlalu fokus pada kado yang sangat aku harapkan akan diberikan Tuhan pada kami di hari natal ini, yang orang sering bilang sebagai berkah natal. Aku sadar kalau beberapa bulan ini fokusku sering banget teralihkan pada keinginan yang terlalu kuat untuk menjadi seorang ibu. Hal itu seringkali membuat aku melupakan Pribadi yang seharusnya menjadi pusat hidupku.
Aku bersyukur kalau satu kejadian beberapa hari yang lalu secara luar biasa telah menyeretku ke bawah kaki Yesus untuk mengakui kegagalanku menjadikan Dia yang terutama dalam hidupku. Untuk menjadi "puas" cukup dengan kehadiran-Nya. Untuk hanya menginginkankan Pribadi-Nya, bukan pemberian-pemberian-Nya.
Memang inilah kado yang paling Tuhan inginkan dariku: Be the first in my life, be my everything!

Natal ada karena manusia telah menginginkan terlalu banyak hal di luar Tuhan lebih dari menginginkan Tuhan sendiri: harta benda, pasangan hidup, anak-anak, kekuasaan, ketenaran, kepuasan sex. Dan manusia telah mengingikan itu semua "lebih" dari pada mereka menginginkan Tuhan. Berawal dari keinginan Adam dan Hawa di taman Eden yang membawa seluruh manusia mencintai keinginannya lebih daripada mencintai Allah. Allah tahu betul bahwa manusia yang berdosa ini tidak akan pernah bisa kembali pada-Nya kalau bukan Dia sendiri yang mencari mereka, bahkan memburu mereka. Karena itulah, Dia yang adalah Allah 100% menjadi manusia 100%. Allah yang berkuasa atas samudera raya, atas bintang-bintang, atas jagat raya, rela membiarkan dirinya terjebak dalam tubuh manusia yang penuh keterbatasan. Dari bayi harus belajar berjalan, padahal dia yang menciptakan kaki. Menangis saat lapar, padahal Dia yang memberi makan lima ribu orang. Dia merasakan kehilangan saat Yusuf meninggal. Dia merasakan ketertolakan saat diusir dari kampung-Nya sendiri. Bahkan dia merasakan penganiayaan saat melewati jalan salib. Daging-Nya tercabut saat cambuk yang melekat ditubuh-Nya ditarik berulang kali. Dia mati tergantung di kayu salib sebagai manusia yang paling hina di dunia ini.

Peristiwa itu membuat manusia dapat kembali pada natur awal ketika diciptakan, yaitu segambar dan serupa dengan Allah. Manusia mampu kembali menjalin relasi dengan Allah. Manusia bisa merasa cukup puas dengan kehadiran Allah saja. Dan aku bisa menginginkan Allah lebih dari aku menginginkan apapun di dunia ini.
Natal membuat manusia mampu menjadikan Yesus sebagai pusat hidupnya, sebagai harta yang paling berharga.

Ini Tuhan, kuberikan kado buat hari kelahiran-Mu, yaitu hatiku seutuhnya, yang akan "puas" hanya dengan Pribadi-Mu, bukan hal lain. Hatiku, yang akan mencintai-Mu lebih dari segalanya, bahkan lebih daripada aku mencintai suamiku Sayang. Hatiku, yang menginginkan Pribadi-Mu lebih daripada menginginkan bayi-bayiku.

Entri Populer