Yer 31:3

Yer 31:3
"I've never quit loving you and never will. Expect love, love, and more love! (The Message)

I have loved you with an everlasting love...

Kamis, 23 Agustus 2012

While I am waiting 2

Barusan baca kisah penantian untuk lahiran normalnya Kak Lia di sini . Terus pas dengerin doa si Taylor di atas langsung rontok ni air mata...
I will love You O Lord my strengh
The Lord is my rock and my fortress
My deliverer My God in whom I trust
my shield and the horn of my salvation, my stronghold.
I will call upon the Lord who is worthy to be praised,
so shall I be saved from my enemies.

Lord Jesus, would you help me.
I need you.
Lord, I feel like there are giants of fear and failure staring down at me
waiting to crush me and I don't know how to beat them Lord!
I'm tired of being afraid.
Lord if You want me to do something else, show me.
If You don't want me to have children, so be it!
But Your my God, You are on the throne.
You can have my hopes and my dreams.

Rasanya nyesek.
Aku inget dulu pernah nanya gitu juga ke suami pas masih pacaran. Kalau Tuhan menetapkan kita untuk hidup tanpa punya anak apa kita masih akan bisa bilang kalau kita mengasihi-Nya..???
Waktu itu dia jawab dengan mantap kalau dia akan tetap mengasihi Tuhan dengan segenap hati, karena Tuhan tahu yang terbaik buat anak-anakNya. Dan memang Tuhanlah yang paling penting dari apapun. Tuhan adalah Tuan atas hidup kita.
Itu jawaban suamiku.
Tapi aku sendiri masih sulit menjawabnya, kalau benar-benar pakai hati. Secara logika aja sih pasti aku akan jawab dengan gampang "yes, I will always love You Lord." Tapi pas pakai hati kok rasanya suliiiiiit banget.
Kemarin pas kebaktian keluarga di rumah Eyang mertua diingetin lagi dari Mazmur 127:3
Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada TUHAN, dan buah kandungan adalah suatu UPAH.


Tuhan seringkali dengan banyak cara meyakinkan aku, bahwa panggilanku adalah dirumah mengurus rumah tangga dengan banyak anak. Tapi kadang-kadang jadi mempertanyakan hal itu lagi pada Babe, bener gak sih Be, Angga dipanggil buat jadi stay at home Mommy? Kalau iya, kok lama juga nunggunya tak terwujud-wujud. Apalagi pas baca salah satu postingan temen yg bilang kalau kadang Tuhan kasih mimpi yang gak Dia wujudkan, buat mengajar dan membentuk karakter kita. Kalau memang begitu, trus gimana donk aku mengatur hidupku? Maksudnya gini, kalau memang mimpi untuk menjadi Ibu dari banyak anak adalah mimpi yang Tuhan kasih untuk membentuk karakterku tapi gak akan Tuhan wujudkan, brarti kan aku perlu menyusun rencana hidupku. Karier dalam pekerjaanku sekarang misalnya, brarti harus aku pertahankan donk, gak perlu mikir buat berhenti kerja kantoran dan terus ikutin jenjang karier yang disediakan. Tapi di sisi lain seperti ada yang terusik gitu. Ada yang gak sreg di hati.

Kemarin sempet ngobrol sama adek KK yang lg rencanain pernikahannya. Dia juga sedang memikirkan karier pekerjaannya ke depan. Kebetulan kami bekerja di instansi yang sama dan saat ini sedang membuka peluang buat kami untuk menaiki jenjang karier yang lebih tinggi dengan syarat harus mengikuti diklat dan bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia. Aku sendiri sempat terpikir untuk ikut, karena akan menambah banyak sekali ilmu dan pengalaman. Apalagi dengan tawaran penghasilan yang jauh lebih tinggi dari yang sekarang, benar-benar menggiurkan. Kemarin pagi begitu dengar berita itu langsung daftar tanpa pikir panjang. Kemudian sekarang jadi kepikiran lagi, sebenernya apa sih yang Tuhan mau aku lakukan. Aku dan adek KK ku ngobrol tentang opportunis. Kira-kira kita opportunis gak ya kalau mengambil kesempatan ini, tapi nyata-nyata dalam hati kita tahu apa yang sebenernya pengen kita jalani di depan nanti. Jadi kalau tetep daftar seperti sekedar coba-coba atau memanfaatkan kesempatan sebelum waktu berkarier usai.

Kalau tujuan hidup diibaratkan seperti pengembara yang sedang bepergian dengan tujuan ke Surabaya. Tapi karena dapet tiket murah atau gratis ke Bali, maka dia pergi dulu ke Bali dengan pikiran cuman untuk tinggal sesaat di Bali untuk bersenang-senang dan memanfaatkan fasilitas. Dengan berlalunya waktu akhirnya pengembara ini terlalu menikmati kesenangannya di Bali dan lupa akan tujuan sesungguhnya, yaitu ke Surabaya. 
Nah, inilah yang aku takutkan ketika akhirnya memilih untuk memanfaatkan kesempatan meniti karier di kantor, jangan-jangan aku akan terlena karena terlalu menikmati uang dan posisi kerja yang bagus, lalu LUPA dengan panggilan yang sebenarnya telah Tuhan tunjukkan dari awal.

*sigh

Lalu kepikir lagi, jangan-jangan panggilan untuk jadi IRT itu cuman semu, ya maksudnya cuman sekedar mimpi yang gak akan Tuhan wujudkan. brarti sayang donk kalau kesempatan berkarier ini dilewatkan begitu saja.

HAAAAARRRRGGGGGG....!!!!!

Pusing bin bingung bin bimbang...
Hiks...

Tapi tetep aja, jauh di lubuk hati pengeeeeeeeeeeeeeen banget jadi IRT. Punya banyak anak, trus homeschooling mereka, merawat dan mendidik mereka pakai tanganku sendiri, gak mau pakai maid. Pengen kasih ASI langsung, gak pake diperes-peres, sampai 2 tahun.  Ngajarin Firtu setiap hari. Bacain cerita-cerita alkitab saat mereka mau tidur. Jahit baju sendiri buat mereka. Siapin makanan sehat buat mereka setiap hari. Pokoknya banyak banget deh kepengennya. But.... kapan Tuhan hiks :(

Memang dalam masa penantian itu si Iblis gencar banget menanamkan serangan-serangan yang buat kita jadi mempertanyakan rencana Tuhan. Jadi gak sabaran, dan menyangsikan janji-Nya.
Penantian = pembentukan
Menanti dengan possitive attitude memang suliiiiiiiiiiit banget. Benar-benar butuh God's grace...

Tuhan tolong Angga untuk selalu percaya dan menantikan janji-Mu digenapi dalam hidupku. Tolong agar setiap keputusan yang aku ambil tidak membuatku semakin jauh dari rencanaMu. Tolong tarik aku kembali saat sudah mulai melenceng dari jalanMu.

I am waiting on You, Lord.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Entri Populer