Pernikahan memang kerja keras. Tidak mungkin secara ajaib kita bisa langsung menikmati buahnya tanpa ada usaha dan perjuangan. Aku bersyukur Tuhan ngerti banget kondisi itu, ketika aku bener-bener lemah, Tuhan kasih banyak sarana untuk menguatkan. Ketika aku ngerasa "mentok", Tuhan melekkan mataku untuk melihat jalan-Nya, cara-Nya.
Hari ini adalah hari pertamaku buat tantangan ini, dan kemarin adalah hari pertama 31 Days of Praying for Your Husband.
31 Days of Praying for Your Husband adalah latihan disiplin buat para istri yang pengen berjuang buat tekun doain suaminya. Dengan berdoa, berarti kita memberkati suami kita. Berdoa bagi suami adalah tanggung jawab sekaligus hak istimewa para istri. Berdoa tulus bagi suami bukan hanya baik bagi suami, tetapi juga bagi kita dan rumah tangga kita. Ketika kita berdoa, Tuhan hadir, mendengarkan, bahkan juga berbicara. Membuat kita lebih peka dan bisa melihat dengan cara pandang Allah. Setan selalu berusaha untuk "merusak" suamiku, terutama karakter dan kepemimpinannya dalam relasi pernikahan kami. Aku ingin mempercayakan suamiku dan pernikahan kami kepada Tuhan melalui doa setiap hari.
Hari pertama
Tadi malam berdoa agar suamiku bertumbuh di dalam iman dan kasihnya kepada Allah. Agar dia menjaga hatinya selalu haus akan firman Tuhan dengan setia menikmati disiplin rohani, baik doa pribadi maupun saat teduh setiap hari. Dan secara khusus aku juga berdoa agar dia bisa menyediakan waktu untuk melakukan pendalaman alkitab pribadi. Saat-saat ini aku juga merasa kalau kami saaaangat kering, karena seperti terisolasi dalam kehidupan kami sendiri, kami sangat butuh komunitas rohani untuk bisa bersekutu dan melayani. Aku sungguh-sungguh memohon Tuhan sediakan dan tunjukkan itu pada kami.
Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juru Selamat kita, Yesus Kristus, bagi-Nya kemuliaan sekarang dan sampai selama-lamanya.
(2 Petrus 3:18)
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
(Amsal 4:23)
Hari pertama 30-Day Husband Encouragement Challenge
Untuk memulainya, pernahkah aku berterima kasih kepada suamiku karena telah memilih untuk mencintaiku dan menikah denganku? #pernah
Selama satu tahun empat bulan ini telah terjadi cukup banyak peristiwa dalam keluarga kami. Ada sukacita, ada dukacita, ada banyak harapan dan ada kehilangan. Aku bersyukur Allah setia hadir bersama-sama kami. Untuk hari pertama ini, aku sudah menyiapkan beberapa kalimat yang akan aku ucapkan saat membangunkan dia pagi ini. Aku ingin bilang terima kasih karena telah mencintaiku dan memilihku menjadi istrinya, dan aku akan berjuang untuk menjadikan "rumah kita" tempat yang nyaman baginya. Berusaha untuk menjadi istri yang dapat dipercaya.
Tapi saat waktunya tiba, jreng jreng jreng, ternyata deg degan juga, dan buyar semua kata-kata yang udah disusun :p
Setelah selesai mandi dan merebus air hangat untuknya, aku ciumin pipinya dan lupa semua kalimat yang ingin aku ucapkan *fiuh. Akhirnya dengan segenap hati aku bilang: terima kasih sudah menjadi suamiku :D
Gak papalah beda-beda dikit yang penting intinya sama, I thank God and thank him that "he is my husband".
Untuk memulainya, pernahkah aku berterima kasih kepada suamiku karena telah memilih untuk mencintaiku dan menikah denganku? #pernah
Selama satu tahun empat bulan ini telah terjadi cukup banyak peristiwa dalam keluarga kami. Ada sukacita, ada dukacita, ada banyak harapan dan ada kehilangan. Aku bersyukur Allah setia hadir bersama-sama kami. Untuk hari pertama ini, aku sudah menyiapkan beberapa kalimat yang akan aku ucapkan saat membangunkan dia pagi ini. Aku ingin bilang terima kasih karena telah mencintaiku dan memilihku menjadi istrinya, dan aku akan berjuang untuk menjadikan "rumah kita" tempat yang nyaman baginya. Berusaha untuk menjadi istri yang dapat dipercaya.
Tapi saat waktunya tiba, jreng jreng jreng, ternyata deg degan juga, dan buyar semua kata-kata yang udah disusun :p
Setelah selesai mandi dan merebus air hangat untuknya, aku ciumin pipinya dan lupa semua kalimat yang ingin aku ucapkan *fiuh. Akhirnya dengan segenap hati aku bilang: terima kasih sudah menjadi suamiku :D
Gak papalah beda-beda dikit yang penting intinya sama, I thank God and thank him that "he is my husband".
The heart of her husband safely trusts her; so he will have no lack of gain. She does him good and not evil all the days of her life. Proverb 31:11-12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar